Kau adalah aksara yang menulis bait kata dalam hatiku,
yang tak kufahami maknanya,
tapi membekas benar dalam sukmaku.
Kau adalah runut bunyi yang menggema dalam otakku,
bingit dan menyakitkan tapi seperti bait katamu,
tak satu pun dapat kufahami lagunya.
Kau mendebarkan dadaku setiap kali melihatmu,
senyummu mampu menyihir mataku untuk terus menatapmu.
Kau selalu menyeret ingatanku dan segala kenangan tentangmu,
padahal kau mencipta jarak agar tak bisa terlihat.
Akulah yang salah menafsir setiap bait kata,
dan lagu yang kautulis dan nyanyikan.
Akulah yang terus mengulang luka,
menyusuri kepalaku dengan menulis narasi impian,
dan memanjangkan angan-anganku tentangmu.
Apakah aku terlalu menyedihkan buatmu?
Kau dan aku adalah jarak antara kebahagian dan kesedihan.
Bagi kau, aku hanyalah jeda dari segala beban,
dan tak wujud dalam semestamu.
Kau adalah kebahagiaan,
Aku adalah kesedihan dan terbuang.
Teriakan bait kata dan lagu yang tak kufahami maknanya,
hanya aku yang mendengarnya.
Kau tak pernah peduli,
dan aku tak tahu cara untuk berhenti.
P/s: Puisi ini tidak sama sekali menggambarkan perasaan atau keadaan saya. Hidup saya baik-baik saja.
Cuma, ilham puisi itu datang, maka saya karanglah.


.jpg)
