Ketika merenung wajah langit
Jendela hati berteriak bingit
Melagukan alunan melodi pilu
Lidah diam terasa kelu
Kerana pilu itu menikam tangkai hati
Bayu pagi seakan mengerti
Mengiwir lembut pada wajah
Embun pagi turun menerjah
Seakan memahami hatiku yang basah
Pilu itu makin resah mendesah
Itukah wajah sedih?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Cerpen Lama
Selasa lepas, saya dan sobat, Inawati flash back cerita lama fasal secret admire zaman sekolah menengah. Habislah segala kisah bikin malu d...
-
"Etseh...si Atie jadi ahli Kelab Melukis, bestlah kau Tie...gua tabik lu" "Alah kau ni Far, puji lebih-lebih"......
-
Saya mengalami reading slump yang agak teruk akhir-akhir ini. Saya agak struggle untuk habiskan buku yang sedang saya baca sekarang. Ia buka...
-
Mode: Lumangad Oku Dika Jam: 3:46 pm Kondisi Perut: Masih mencari Aiskrim Magnum What should i do? I really need a magic wand today, and...
No comments:
Post a Comment