Kau tahu...
Manusia ini suka berlewah dalam menunjuk perasaannya kalau lagi galau. Manusia ini suka berlewah dalam menunjuk aktingnya, apalagi sisi baiknya. Jarang sekali yang bersifat natural. Aku merapu apa, aku pun tidak tahu. Hujan membuatkan aku jadi manusia sejuk hati, sejuk perasaan. Tapi, aku masih suka hujan. Hujan itu tanda rahmat Tuhan. Sebal, ini semua salah katak. Mereka menyanyi lagu hujan. Lagu hujan lagu romantik.
Aku cuma sebal dengan manusia yang terlalu berlewah menunjuk aktingnya, perasaannya, perlakuannya, tentang kepura-puraan. Manusia ini masih indah untuk dicarut dan dimaki. Manusia punya keanehan yang abstrak, keanehan manusia itu satu nuansa yang tidak terdektasi. Justeru, aku berada dalam dua keadaan, berdepan dengan manusia punya kelewahan dalam menunjuk perasaan dan akting: antara faham dan pura-pura tidak faham. Aku tidak akan membenarkan kalian menafsir aku sebagai hipokrit, aku lebih suka kalian menanggapi sebagai neutral, jangan muntah hijau dulu, sabar dan telan balik muntah itu. Aku masih belajar menjadi neutral. Hujan masih merintik, menerbitkan rasa romantik, dan katak masih menyanyi. Bingit, penyebab galau.
"Kau ingat, katak-katak itu sengaja buat bising panggil hujan, sebenarnya; itu suara meminta rahmat Tuhan". Jadi, kau bising-bisingkan-lah-mulutmu, minta rahmat Tuhan, ucap syukur 21. Mintanya katak saja didengar Tuhan, inikan pula, kau.
Aku harap, hujan malam ini, hujan rahmat. Siapa tahu, Tuhan menurunkan izinNya atas doa-doa kalian. Aku terjaga, terpisat-pisat. Ku lihat screne Astroku gelap, Service Currently Not Available. Cis, Astro memang menyebalkan, lebih menyebalkan dari Malaysia kalah 2-1 ahad lepas. Aku tetap sayang Bola Malaysia.
No comments:
Post a Comment