Hari ini aku membaca entry baru sahabatku, dan tiba2 hatiku rasa sedih membaca entry itu. aku tidak tau kalau dia menulis entry itu untukku. tapi aku suka sebab kalau betul dia menulisnya untukku, maka aku patut merasa bahagia kerana dia ada untukku. dia ada untuk merasa empati terhadapku. aku suka dia mengasihaniku kerana aku punya kesempatan istimewa untuk meluah rasa pada dia yang sedang dalam hecticnya yang dahsyat ku kira.
aku memang selalu tidak beruntung dalam soal cinta. tidak pernah cinta itu kekal menjadi milikku. terhenti sekerat. yang kekal hanya rasa cinta yang terpendam, yang cuma aku saja merasanya. sedangkan aku sudah jauh ditinggalkan. ironi sekali.
kalau aku punya kuasa sakti, pemegang Cupid ulung; maka sudah kugunakan kesaktian itu. tapi aku tidak punya semua itu. Cupid itu juga bukan milikku. jadi adakah aku harus membuang segala egoku, maluku juga, dan aku harus mengorak langkah mencari timba itu. kalau itulah harga yang harusku bayar untuk menemukan bahagia itu, maka aku akan memula langkah. persoalannya....beranikah aku??? tegakah aku??padahal aku bukanlah seberani itu, aku masih tipikal. Ironi sekali.
apa kali ini aku harus berjuang bermatian mempertahankan cinta. bertegas sedikit dan berani banyak. tertanya juga pada tuhan, tidakkah dia menulis nama lelaki untukku di Luh Mahfudz...ah...berdosalah aku jika berprasangka padaNya, sedangkan banyak nikmat lain yang telah Dia berikan kepadaku. Kalau Tuhan telah menulis nama itu di Luh Mahfudz, aku ingin sekali tahu siapa dia.....
sahabatku, kalau pun kau sudah tidak punya kata2 pelega untukku, empatimu itu sudah cukup. pengertian kamu saja sudah cukup buatku. sekurang-kurangnya ada orang lain yang tahu elegi hatiku yang mengalun rasa di Ruang Rindu.
Terima Kasih Sayang....
Kita Tetap Kawan.
No comments:
Post a Comment