Baik.
Noktah bertindih
Aku sudah kembali ke permukaan laut setelah menyelam sampai ke dasar laut antara dua pulau terindah yang Allah tetapkan takdirnya menjadi milik sementara negeri di bawah bayu pagi ini. Terima kasih Jaja & Din, sungguhlah, dengan penulisan yang intipatinya terkandung agama pasti saja dapat menyedarkan manusia biasa seperti aku yang punya fitrah suka pada keasyikan dunia. Ya, novel ini menjentik imanku yang senipis kulit bawang. Moga saja jentikan halus tapi terasa sakitnya hingga ke dalam jantung itu bisa bertahan sakitnya sampai kapan pun. Aku memerlukan kesakitan itu supaya bisa terus takut untuk meninggalkan solat. Ampunilah aku ya, Allah. Ampunilah dosaku serta kedua ibubapaku. Betapa banyak qadha solat yang harus aku bayar. Beri hambamu yang berdosa ini peluang untuk melunasi hutang bertimbun itu bak pasir-pasir di Pantai Manis.
Koma,
Hidup adalah tentang pilihan.
Terima Kasih Jaja & Din
Titik.
No comments:
Post a Comment